Sungguh ketetapanMu selalu menjadi kejutan dalam menjejak langkah disemestaMu.
Sungguh ketentuanMu selalu menjadi amanah dalam menyusur perjalanan diluasnya duniaMu.
Tuhan,,
Sungguh pengaturanMu yang selalu membuatku takjub menjalaninya.
KeMaha Tauan Mu yang selalu membuatku yakin untuk terus menetap pada bisik nurani.
Tuhan Sang Maha Penggenggam Hati, Penguasa Sanubari,
Sungguh Kaulah yang Maha membolak balikkan rasa yang bergejolak.
Sungguh Kaulah yang Maha Tau lekuk seluk beluk bongkah hati dalam diri.
Tuhan,, jika Kau meridhoi,
ridhoilah tetap seperti ini sampai batas itu.
Sampai batas kefanaan yang tak pernah tau kapan berakhir.
Tuhan,, jika Kau mengijinkan,
ijinkanlah aku untuk menunggui (nya).
ridhoilah tetap seperti ini sampai batas itu.
Sampai batas kefanaan yang tak pernah tau kapan berakhir.
Tuhan,, jika Kau mengijinkan,
ijinkanlah aku untuk menunggui (nya).
Menunggui sesuatu yang senyap tanpa cercah harap.
Menunggui sesuatu yang kosong dalam hampa kemungkinan.
Tuhan, jika Kau memperbolehkan,
bolehkah aku bertahan sejenak dalam perasaan ini ?
Perasaan yang hanya berada dalam fatamorgana.
Bertahan dalam ruang ketidakpastian.
Tuhan,,
Mungkin ini hanya seperti gurauan yang seketika,
akan lenyap, hilang, tak berjejak, terkubur oleh puluhan ribu hal
yang menenangkan, yang mendamaikan, yang menentramkan.
Tuhan,, jika Kau membiarkan,
biarkanlah aku tetap berharap dalam keyakinan.
Karena Engkaulah Yang Maha Meyakinkan.
Karena hanya Engkaulah Sang Maha Pengabul Harap.
-Putri Sunjanesya Pertiwi-
Tuhan, jika Kau memperbolehkan,
bolehkah aku bertahan sejenak dalam perasaan ini ?
Perasaan yang hanya berada dalam fatamorgana.
Bertahan dalam ruang ketidakpastian.
Tuhan,,
Mungkin ini hanya seperti gurauan yang seketika,
akan lenyap, hilang, tak berjejak, terkubur oleh puluhan ribu hal
yang menenangkan, yang mendamaikan, yang menentramkan.
Tuhan,, jika Kau membiarkan,
biarkanlah aku tetap berharap dalam keyakinan.
Karena Engkaulah Yang Maha Meyakinkan.
Karena hanya Engkaulah Sang Maha Pengabul Harap.
-Putri Sunjanesya Pertiwi-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar